A. Definisi
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan
tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi
pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada
kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf
hidup diukur dengan output riil per orang.
B. Teori Pertumbuhan
Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
a.
Frederich list (1789- 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah
tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga). Adapun
tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
·
Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat
mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sendiri
·
Masa berternak dan bertanam
Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap.
Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
·
Masa Bertani dan kerajinan
Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara
tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
·
Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan
sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang
dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b.
Karu Bucher (1847- 1930)
Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 4
1) Rumah tangga tertutup
2) Rumah tangga kota
3) Rumah tangga bangsa
4) Rumah tangga dunia
c.
Werner sombart (1863- 1947)
1) Prakapitalisme
(Varkapitalisme)
2) Zaman kapitalis madya
(buruh kapitalisme)
3) Zaman kapitalai Raya
(Hachkapitalismus)
4) Zaman kapitalis akhir
(spetkapitalismus)
d.
Walt Whitmen Rosfow (1916-
1979)
1) Masyakart tradisional
(Teh Traditional Society)
2) Persyaratan untuk lepas
landas (Precondition for take off)
3) Lepas landas cake off)
4) Perekonomian yang matang
/ dewasa (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi konsumsi
tinggi (high mass consumption)
2.Teori Pertumbuhan Ekonomi
Klasik dan Neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi
klasik
a.
Teori pertumbuhan menurut
Adam Smith
An Inquiry into the nature
and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat
dengan teori the invisible
hands (Teori tangan-tangan gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai
oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan
dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam
2) tenaga kerja (pertumbuhan
penduduk
3) jumlah persediaan
b.
David Ricardo dan T.R
Malthus
Menurut David Ricardo faktor
pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah
Pendapat Ricardo ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa
makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan
seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua,
empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian
akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi
Neoklasik
c.
Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada
tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi
pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put
yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan
tenaga kerja.
d.
Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar
tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada
peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
e.
Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter,
pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi
(penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para
pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
C. UKURAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
Apakah alat yang bisa
digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M.
Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran
pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan
kesejahteraan penduduk.
2. PDB per Kapita atau
Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan
ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi
ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah
penduduk.
3. Pendapatan Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan
lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah
per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain
untuk jenis pekerjaan yang sama.
D. MODEL – MODEL PERTUMBUHAN
EKONOMI
Harrord Domar
Keadaan “ Steady – State
Growth
Model pertumbuhan ekonomi
Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi
negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi
makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang menjadi teori jangka
panjang.
Pada model Harrod-Domar
investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi
mempunyai pengaruh kembar. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan
agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan
menambah stok modal yang tersedia.
Harrod menyimpulkan agar
suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas
produksi penuh (kesempatan
kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan
ekonomi yang mantap(steady-state
growth) “efek permintaan yang ditimbulkan dari
penambahan investasi harus
selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali. Tetapi investasi
dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari
waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap
hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha
stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang
dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).
Di samping itu Harrod
mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka gangguan itu akan
mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena
itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagai keseimbangan mata
pisau, mudah sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akan menjadi
hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil).
Model pertumbuhan ekonomi
Domar hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang
esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut
mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang
sebenarnya tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian
keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh
sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju
pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul karena adanya
kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang relatif terlalu rendah
(underinvestment).
Model Neo-Klasik sebagaimana
dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model
Harrod-Domar dengan mengolah asumsi yang mengenai fungsi produksi yang
digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi
dengan proporsi yang variabel.
Berbeda dengan visi
Harrod-Domar yang suram dan menakutkan visi teori Neo-Klasik adalah visi yang
menggembirakan dan serasi dengan proses ekonomi yang otomatik dan mekanistik.
Kelemahan pokok teori Neo-Klasik adalah dihilangkannya peranan pengharapan para
pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
No comments:
Post a Comment