2.1 Konsep Retail
Retail
merupakan merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan
yang penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir.Retail
meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara
langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Kotler ( 2003:
535 ) dalam buku Foster (2008:34) mendefinisikan sebagai berikut: “retail
meliputi semua kegiatan yang meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan
barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
dan bukan bisnis ”.
Sedangkan
menurut Berman dan Ervans(2002 : 3) dalam buku Foster (2008:34) pengertian retail
adalah: “retail adalah tingkat terakhir dari proses distribusi, di dalamnya
terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada
konsumen ”.
Dari
berbagai pengertian diatas dapat dirumuskan bahwa retail adalah segala
aktivitas perdagangan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan
sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi.
2.2 Pengertian Bauran Retail
Pengertian
bauran retail menurut Masson, Mayer, F.Ezeel (1998 : 49) dalam buku
Foster(2008:51) adalah sebagai berikut : “bauran retail adalah semua variabel
yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran untuk berkompetisi pada pasar
yang dipilih”.
Sedangkan
menurut Foster (2008:49) “Bauran retail terdiri dari unsur-unsur
strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya
dengan pedagang eceran tertentu”
Dari
definisi Foster (2008:49) dijelaskan bahwa bauran retail merupakan unsur-unsur
strategis untuk mendorong minat konsumen.Sehingga bauran retail merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli dan keputusan pembelian
konsumen.
Dunne, Lusch
dan Griffith (2002:53) dalam buku Foster (2008:110) menyatakan ada enam
komponen-komponen bauran retail antara lain merchandise, harga, periklanan dan
promosi, pelayanan konsumen dan penjualan, serta suasana toko dan desain toko.
2.3 Komponen Bauran Retail
Untuk
mendukung usaha retail dibutuhkan strategi-strategi terpadu, agar di dalam
mengmbil suatu keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan.Bauran
penjualan retail terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk
mendorong pembeli melakukan transasksi usahanya dengan pedagang retail
tertentu.
Sementra itu
Kotler dan Armstrong (2004:442) dalam buku Foster (2008:110) merangkum demikian
banyaknya komponen bauran retail, dalam hal ini ada sepuluh, enam komponen
besar, yaitu bauran produk, layanan, suasana toko, harga, promosi, dan lokasi.
Faktor-faktor Bauran Eceran ( Retailing
Mix )
Dari definisi
yang telah dikemukakan oleh Henri Maruf, enam variable bauran eceran
diantaranya meliputi :
a) Lokasi ( Location )
Lokasi adalah faktor yang sangat
penting dalam bauran pemasaran retail. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai
atau toko akan lebih sukses dibanding toko lainya yang berlokasi kurang
strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Sebelum sebuah toko atau tempat
berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar
investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Hendri Ma’ruf (2005 :
124), ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi area
perdagangan retail, diantaranya sebagai berikut :
1)
Besar populasi dan karakteristiknya : Jumlah penduduk dan kepadatan suatu wilayah meliputi factor dalam
mempertimbangkan suatu area perdagangan retail. Jumlah peretail yang sama di
dua wilayah tetapi kepadatan penduduknya berbeda akan menyebabkan omzet yang
rendah pada peretail di wilayah yang kurang padat penduduknya.
2)
Kedekatan dengan pemasok : Pemasok mempunyai pengaruh pada peretail dalam hal kecepatan penyediaan merchandise,
kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain- lain. Jumlah pemasok
sebisa mungkin ada beberapa supaya tidak terjadi ketergantungan pada satu atau
dua pemasok saja.
3)
Basis ekonomi : Basis ekonomi yang dimaksud di sini adalah indistri daerah setempat,
potensi pertumbuhan, fluktuasi karena factor musiman, dan fasilitas seuangan.
Industry yang bervariasi akan mempunyai pengaruh yang yang berbeda dibandingkan
dengan indistri yang terkonsentrasi ( pada suatu sector ).
4)
Ketersediaan tenaga kerja : Tenaga kerja yang diperhatikan adalah pada suatu tingkat, yaitu dari
tingkat administratif dan lapangan hingga management tranee dan menjerial.
Management trainee adalah pada lulusan perguruan tinggi yang memulai karier di
perusahaan retail pada tingkat staf, dan diproyeksikan untuk menjadi tenaga
pemimpin. Tenaga manjarial adalah para assistant manager atau manager bahkan
general manager yang siap direktur dan siap kerja ( tidak seperti management
trainee yang harus dilatih lebih dulu).
5)
Situasi persaingan : Pertumbuhan luas toko yang sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar (
yaitu besar belanja total penduduk setempat ) berarti semua perusahaan retail
setempat tumbuh secara stabil atau secara tetap. Jika banyak pihak membuka
gerai retail dengan asumsi merebut pasar sebesar- besarnya, maka kemungkinan
yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu terlalu banyak paretail dibandingkan
total belanja konsumen.
6)
Fasilitas promosi : Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi
kegiatan promosi peretail. Juga kesiapan sarana pendukung seperti biro iklan,
production house, dan pembuat barang souvenir yang memperlancar kegiatan
promosi perlu mendapat perhatian.
7)
Kesediaan lokasi toko : Factor bagi suatu area perdagangan dan hal- hal yang terkait dengan lokasi
adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akases pada masing- masing lokasi,
perpeluang kepemilikan atau leasing, pembatasan zona perdagangan, dan biaya-
biaya terkait.
8)
Hukum dan peraturan : Hukum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika terdapat Perda (
Peraturan Daerah ) yang tidak terdapat di daerah lain.
b) Barang Dagangan ( Marchandise )
Merchandise merupakan produk- produk yang dijual peretail
dalam gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan agarang- barang
yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis makanan,
pakaian, barang kebutuhan rumah dan produk umum lainnya ) untuk disediakan
dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko
atau perusahaan retail.
Para pelanggan selalu berharap untuk memenuhi apa
yang dibutuhkan dan diinginkannya disetiap toko, kebutuhan dan keinginan
pelanggan sangat beragam dan toko diharapkan dapat memenuhinya. Fungsi
pengelolaan barang dagangan ( merchandise ) merupakan fungsi yang harus diberi
prioritas, bagaimanapun efektif dan efisiennya bagian lain, bila urusan barang
dagangan salah, bila urusan barang dagangan salah, maka hampir dapat dipastikan
sukses akan sulit diraih. Pada toko- toko berupa minimarkt yang tergabung dalam
satu kelompok besar seperti Alfamart, disebut juga sebagai chainstore karena
satu toko dengan lainnya terkait dalam suatu ikatan kelompok, pembelian
merchandise di pusatkan pada induk yang mengendalikan kelompok. Masing- masing
gerai atau toko tonggal menerima merchandise dan menjualnya.
c) Harga (Price )
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit
dinatara unsure- unsur dalam bauran pemasaran retail lainnya, dan harga
merupakan satu-satunya unsur dalam pemasaran retail yang akan mendatangkan laba
bagi peretail. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang
ditetapkan cukup murah atau harga jual yang di tetapkan merupakan harga pasti.
Berdasarkan hal itu, pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk
barang- barang yang akan dijualnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan
lebih terjamin. Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang
tinggi dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit di
terapkan secara bersamaan.
Penetapan harga berkaitan dengan aspek- aspek laba,
pelanggan, pasar dan persaingan, pengadaan barang dagangan, citra kualitas
merek yang berbeda dan hokum peraturan, yang akan di uraikan sebagai berikut :
1)
Harga
berkaitan dengan maksimalisasi laba : Setiap peretail atau perusahaan dagangan eceran, sepertihalnya semua
perusahaan, ingin memaksimalisasikan laba. Laba dapat
dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2)
Harga
berkaitan dengan pelanggan : Memaksimalisasikan laba adalah salah satu sisi dari selembar mata uang,
sisi lainnya adalah kepuasan konsumen. Tujuan perusahaan adalah kepuasan
pelanggan melalui operasional perusahaan yang akan member laba yang patut.
3)
Harga
berkaitan dengan pasar dan perdagangan : Factor pasar
atu persaingan merupakan factor penting yang amat mempengaruhi penetapan
harga.Untuk suatu peretail yang hendak memperluas pembeli dalam suatu wilayah
atau dalam suatu segmen disebul sebagai penetrasi pasar, penetapan harga rendah
atau harga bersaing dilakukan.
4)
Harga berkaitan dengan pengadaan barang dagangan : Barang persediaan yang masih
banyak dan agak lambat penjualannya padahal tanggal kadaluarsanya tinggal
beberpa bulan lagi, mengharuskan tindakan penjualan sesegera mungkin. Itu hanya
bisa dilakukan dengan harga diskon atau menjual barang dengan beberapa paket.
5)
Harga
berkaitan dengan citra kualitas : Harga
berkaitan dengan citra kualitas, sebagian besar masyarakat mempunyai anggapan
bahwa terdapat kolelasi erat antara harga dan kualitas.Harga yang rendah
dianggap pertanda kualitasnya rendah sebaliknya harga tinggi mencerminkan
kualitas tinggi.
6)
Harga berkaitan dengan merk yang berbeda : Produk dari merek-merk yang berbeda dapat diberi label harga yang berbeda menurut
:
o Merek terunggul yang diberi label
termahal
o Merek pesaing atau merek sendiri dengan label harga
sedang, dan
o Merek dengan harga terendah
7)
Harga berkaitan dengan hukum dan peraturan : Saat ini dapat dikatakan masih sangat minim hukum dan peraturan yang
mengatur penetapan harga barang dan jasa eceran. Ini berarti para peretail
mempunyai ruang gerak yang cukup bebas dalam menetapkan harga. Namun patokan
umim berlaku yaitu kepatutan berdasarkan etika bisnis khususnya dari sudut
pandang konsumen yaitu value for money.
d) Promosi ( Promotion )
Komunikasi sebagai dasar promosi bertujuan mendorong target
market untuk mau menjadi pembeli bahkan menjadi pelanggan setia. Esensi
dari komunikasi pemasatan ini adalahbagaimana kita dapat menyampaikan apa yang
kita tawarkan kepada konsumen dapat di terima dengan baik. Komunikasi pemasaran
tidak hanya membuat pelanggan tertarik dan ingin membeli, namun komunikasi
pemasaran juga bisa menciptakan citra tertentu yang kita sesuaikan dengan
pasaran sasaran.
Menurut Kotler yang di kutip dari buku M. Taufik Amir
( 2005 : 85 ) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dalam komunikasi
pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka (personal
selling), kehumasan (public relation) dan pemasaran langsung.
e) Pelayanan ( Service )
Menurut Kotler (2002 : 427) yang di alih bahasakan
oleh AB. Susanto menyatakan bahwa “ Pelayanan setiap tindakan atau keterampilan
yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasrnya tidak berwujud dan
tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dalam produk
yang berbentuk fisik.”
Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata
perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagai mana kecepatan melayani
pelanggan sebelum berbelanja dan pada saat berbelanja.Dengan demikian usaha
eceran harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan
pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.
Unsure pelayangan adalah unsure yang memiliki peranan
penting dalam persaingan non- harga dengan pengecer-pengecer lain. Unsure-unsur
pelayanan menjadi nyata bagi perusahaan dalam bersaing dengan para pesaingnya
karena unsure pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Menurut Kotler (2002
: 446) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto membagi pelayanan menjadi dua
bagian yaitu prlayanan primer dalam usaha eceran antara lain adalah pembayaran
kredit, pengantaran, penanganan keluhan, penanganan parker, ruang istirahat
termasuk toilet. Sedangkan yang termasuk pelayanan pendukung antara lain
: pembungkusan, inpormasi lokasi barang, konsultasi dan informasi
pembelian, tempat penitipan barang. Pelayanan adalah salah sato faktot pembeli
nilai nilai tambah bagi peretail, atau pretail dapat memilih kombinasi ragam
prodak dan tingkat pelayanan sebagai positioning.
f) Suasana Dalam Toko ( Atmosfer )
Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat
atau mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan untuk membeli barang, maka
suasana toko atau atmosfer dalam gerai atau toko berperan penting mengikat
pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan
mreka prodak apa yang perlu di miliki baik untuk keperluan pribadi maupun
keperluan rumah tangga. Gerai kecil yang tertata rapih dan menarik akan lebih
mengundang pembeli di bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih
lebih menarik dari pada gerai yang tidak di atur sama sekali dan tampak kotor.
Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth,
yaitu situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja.Jika seting dari suasana itu optimal maka peretail (dengan gerai yang di
kunjungi konsumen) akan dapat menyentuk emosi konsumen dan member pengalaman
berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang,
desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan
membuat pelanggan merasa betah berada dalam suatu gerai atau toko. Desai toko,
yaitu desain interior yang mencakup tata letak rak-rak barang, aksesoris toko,
dan desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk.
Menurut Berman dan Evans
(2004;105) dalam buku Foster (2008:51) untuk bentuk toko yang berdasarkan Store
Based Retail terdapat strategi bauran penjualan eceran terdiri dari lokasi
departement store (store location) prosedur pembelian/pelayanan (operating
procedures), produk/barang yang ditawarkan (good offered), harga barang
(pricing tactics), suasana departement store (store atmosphere), karyawan
(custumer services), dan metode promosi (promotional methods).
Ketujuh hal inilah yang dijadikan
acuan pembahasan aplikasi bauran pemasaran di PT. Yomart Cabang Samarang Garut
dimana pembahasan adalah hasil wawancara dan kaitannya dengan teori bauran
penjualan.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Alfamart
Semula PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bernama PT Alfa Mitramart Utama yang
didirikan tanggal 22 Februari 1989. Kala itu pemegang saham perusahan adalah PT
Alfa Retailindo Tbk (51%) dan PT Lancar Distrindo (49%). Namun sejak 1
Agustus 2002 memakai nama Sumber Alfaria Trijaya setelah beralih pemegang saham
menjadi PT HM Sampoerna Tbk (70%) dan PT Sigmantara Alfindo (30%).
Perusahaan yang
berkantor puAlfamart di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha
komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Namun sejak tahun
2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk
konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang
berlokasi dibeberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung,
Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali.
Jaringan
minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen
rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan
minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik
sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798
(2009) dari 592 (2008).
Pada tanggal 31
Desember 2008, Alfamart memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum
perdana sebanyak 343,177 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada
masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana harga penawaran perdana
dipatok sebesar Rp 395 per saham. Pada tanggal 15 Januari 2009, seluruh saham Alfamart
telah dicatatkan di BEI.
Patut dicatat, Alfamart
adalah perusahaan pertama yang berkukuh turun ke lantai bursa saat korporasi
lainnya memilih untuk menunda atau bahkan membatalkan IPO, pada tahun 2009.
Bahkan di industri retail, Alfamart adalah perusahaan minimarket pertama yang
melakukan aksi korporasi ini. Dengan kata lain, Alfamart merupakan minimarket
pertama di Indonesia yang go public.
3.1.1
Kinerja Alfamart
Hingga akhir
2009, Alfamart berharap bisa meningkatkan pendapatan tersebut menjadi Rp 10
triliun. Sementara sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Alfamart sukses
menggenjot peningkatan angka penjualan bersihnya mencapai Rp 7,588 triliun dari
semula Rp 6,075 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Alhasil,
meskipun beban pokok penjualan perseroan mengalami peningkatan tipis menjadi Rp
6,434 triliun dari semula Rp 5,153 triliun, perusahaan retail ini masih mampu
mengalami pertumbuhan laba kotor menjadi Rp 1,154 triliun dari Rp 921,802
miliar. Demikian juga dengan laba usaha yang meningkat menjadi Rp 128,716
miliar dari semula hanya Rp 106,667 miliar.
Catatan serupa
juga dibukukan laba sebelum pajak penghasilan badan yang menanjak jadi Rp
132,509 miliar dari Rp 110,070 miliar. Sayangnya meningkatnya beban pajak
membuat laba bersih Alfamart harus terpangkas sedikit menjadi Rp 111,971 miliar
dari Rp 111,745 miliar dan laba bersih per saham dasar menjadi Rp 32,80 dari Rp
36,18.
Sementara itu,
selama enam bulan pertama 2009, Alfamart mencatatkan pendapatan Rp4,5 triliun
atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,6 triliun.
Penjualan tersebut meningkat sekitar 25,5%.
Namun di sisi
lain, Alfamart mengalami penurunan laba bersih sekitar 44,5% menjadi Rp 24,39
milliar selama selama semester pertama 2009, padahal pada periode yang sama
2008, laba perseroan membukukan Rp 44 milliar. Sementara itu,beban pokok
penjualan juga naik menjadi Rp 3,83 triliun dari periode sama 2008 sebesar Rp
3,06 triliun. Akibatnya, laba kotor terbukukan Rp 688,8 milliar dari sebelumnya
Rp 544,8 milliar.
Di sisi lain,
beban usaha perseroan juga membengkak menjadi Rp 655,6 milliar dari sebelumnya
Rp497,9 milliar. Kondisi itu membuat laba usaha perusahaan turun menjadi Rp
33,12 milliar dari sebelumnya Rp 46,93 milliar. Sedangkan laba bersih per saham
turun dari Rp 14,25 menjadi Rp 7,16 per saham.
Tahun ini
sejumlah penghargaan juga diraih Alfamart, seperti Top Brand Award dan
Indonesia Best Brand Award 2009, yang mencerminkan pencapaian kinerja perseroan
yang terus membaik. Selain itu, prestasi Alfamart juga dapat dilihat dari
jumlah gerai Alfamart yang terus berkembang peAlfamart. Sebagai gambaran, per
31 Desember 2008, Alfamart memiliki 2.157 gerai minimarket dan 622
minimarket Alfamart dalam bentuk waralaba. Angka ini terus berkembang dengan
jumlah gerai per Mei 2009 mencapai 3.000 buah dengan gerai berbentuk waralaba
sebanyak 711 buah yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
3.1.2 Lapangan Kerja Alfamart
Dengan ribuan
gerai dan memperkerjakan puluhan ribu pegawai, toh Alfamart tidak lekas puas,
bahkan kian agresif mengepakkan sayap. Dalam agenda bisnisnya, ke depan Alfamart
akan fokus mengembangkan gerai ke luar jawa, seperti Sumatera dan Sulawesi.
Dalam melakukan ekspansi Alfamart nampaknya bakal memilih menggenjot bisnis
waralabanya. Ini tak lepas dari keinginan sang pendiri, Djoko Susanto, yang berharap
Alfamart tak hanya menjadi milik pribadi atau keluarga, tapi juga dimiliki
masyarakat luas.
Terkait
ekspansi pelebaran gerai, Alfamart menargetkan bisa membuka hingga 500 gerai
per tahun. Itu artinya, Alfamart sabat tahun membuka lapangan kerja bagi
sekitar 6 ribu orang/tahun atau 500 orang/bulan. Asumsinya rata-rata Alfamartu
toko terdiri membutuhkan setidaknya 10-12 karyawan. Rinciannya, seorang kepala
toko, Alfamartu asisten kepala toko, seorang merchandiser, 3-4 kasir, 4-5
pramuniaga. Sebagai informasi saja, di organisasi toko Alfamart jabatan
terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser,
kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko.
Namun
sejatinya, Alfamartnya tak sekedar menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Lebih dari itu, melalui Divisi SDM Alfamart membekali ketrampilan hidup (skill
of life) bagi para pekerjanya. Sebab, ilmu yang diberikan lewat berbagai
pelatihan internal Alfamart, sewaktu-waktu dapat mereka pakai jika tak lagi
bekerja di lingkungan raksasa retail tersebut.
Memang berbeda
dari bisnis supermarket atau hypermarket, di retail minimarket ini seorang
karyawan garis depan dibentuk tak hanya menjadi penjaga toko, tetapi juga
dituntut untuk menjadi wirausaha yang ikut merasa memiliki gerai tersebut. Jadi
wajar saja jika program pelatihan karyawan menjadi salah Alfamartu yang
paling mendapat perhatikan.
Ini juga yang
membuat level pelatihan di Alfamart pun terhitung lengkap dan mencakup semua
bagian, baik dari tingkat basic, intermediate hingga advance. Bahkan
dibandingkan perusahaan mana pun, boleh jadi Alfamart tergolong perusahaan yang
paling getol menyelenggarakan training. Bayangkan saja, seorang pramuniaga
dalam setahun minimal mengikuti tiga kali pelatihan.
Adapun bentuk
pelatihannya bermacam-macam. Untuk tahap dasar karyawan Alfamart mendapat
training bagaimana cara pengoperasian komputer, keterampilan menata barang,
hingga kemampuan melayani para pembeli. Di tahap selanjutnya karyawan mendapat
kesempatan melalap materi pelatihan penataan barang sampai kepemimpinan.
Di samping itu,
saban tahun Alfamart menggelar Operation National Training bagi sekitar 500
koordinator area di seluruh Indonesia. Untuk diketahui saja, Alfamartu
koordinator area membawahkan 8-10 gerai. Materi Operation National Training
adalah pelatihan dasar tentang bagaimana memimpin, mengarahkan, mengontrol dan
mengawasi anak buah. Tak hanya itu, nyaris seluruh koordinator area juga diberi
kesempatan mengikuti studi banding ke luar negeri. Tujuannya, melihat bagaimana
sistem pengoperasian minimarket di luar negeri, misalnya di Thailand dan
Jepang.
Biasanya
karyawan yang ikut studi banding akan diminta mencari lima hal yang paling baik
dalam pengelolaan toko di negara bersangkutan. Misalnya, di mancanegara,
ternyata ada seorang karyawan bisa menangani semua tugas. Contohnya, sebuah
mobil dinas hanya dibawa seorang karyawan yang merangkap untuk mengangkat atau
menurunkan barang. Diharapkan setelah studi banding, mata para koordinator area
menjadi lebih terbuka yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas Alfamart.
3.2
Strategi Pemasaran Alfamart
PT.
Sumber Alfaria Trijaya Tbk (ALFAMART) sebagai salah Alfamartu perusahaan dalam
industri retail yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang
bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan
kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan
menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunya kinerja baik jika
dibandingkan dengan merek minimarket pesaing utama yaitu indomaret yang
didirikan pada tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai
minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak berdiri
pada tahun 1999 sampai 2008.
ALFAMART adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan
umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. ALFAMART
didirikan pada tangal 7 Agustus 1989. Kegiatan usaha perusahaan dimulai pada
tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi rokok serta barang
konsumsi lainnya. Kegiatan usaha minimarket pada awalnya dilakukan oleh PT Alfa
Mirtamart Utama (AMU) dengan merek dagang “Alfa Minimart”. Sejak tahun 2002, ALFAMART
bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan
mengakuisisi 141 minimarket dari AMU dan mengoperasikan jaringan minimarket
dengan nama “Alfamart”. Kegiatan usaha ALFAMART adalah berusaha di bidang
distribusi dan perdagangan eceran dalam format minimarket dan jasa waralaba. ALFAMART
bergerak di industri retail dalam kategori Fast Moving Consumer Goods
(FMCG).
Minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap
kecamatan, khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah
gerai minimarket Alfamart saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor
cabang dan Distribution Center (DC) sebanyak 12 buah yang berlokasi di
beberapa tempat di Tangerang, Lampung, Cileungsi, Bandung, Cirebon, Semarang,
Cilacap, Malang dan Surabaya. Untuk memperluas wilayah operasi dari Alfamart,
pada tahun 2010 Alfamart berencana membangun DC di Solo dan Makassar.
Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap wilayah
kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana salah Alfamartu keunggulan
dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan
fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan
distribusi barang bagi minimarket.
ALFAMART bergerak melalui format minimarket Alfamart. Gerai-gerai
minimarket Alfamart menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
rumah tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan
makanan/minuman, permen, rokok serta barang personal care dan household
care. ALFAMART bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang
menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari melalui kelas minimarket yaitu Alfamart.
Toko waralaba merupakan toko yang dimiliki dan dikelola oleh terwalaba dengan
menggunakan merek Alfamart dan sistem Alfamart (franchise) yang diatur
dengan perjanjian waralaba (franchise) yang diatur dengan perjanjian
waralaba dengan ALFAMART.
Dalam menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang
digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan
lokasi yag menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian
gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash),
terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan
strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat
dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart
memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan
luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart
dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
1)
Geografis: area
perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
2)
Demografis:
ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah (SES B&C = ekonomi
menengah dan bawah)
3)
Psikografis:
kenyamanan, pelayanan yang ramah
Visi Alfamart adalah menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang
dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha
kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen serta mampu bersaing secara
global. Adapun misi yang digunakan untuk mencapai visi tersebut yaitu :
1)
Memberikan
kepuasan kepada pelanggang/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul.
2)
Selalu menjadi
yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah
laku/etika bisnis yang tinggi.
3)
Ikut
berpatisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa waraswasta
dan kemitraan usaha.
4)
Membangun
organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat
bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan strategi perusahaan yang diterapkan di Alfamart adalah terus memperluas
jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia, memperluas
jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam, pengembangan distribution
center, memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada
produk dan pelayanan prima, mengedepankan aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai
strategis, pemanfaatan jaringan gerai perseroan, hubungan yang baik dengan
mitra bisnis perseroan, peningkatan pelaksanaan tanggung jawab sosial (corporate
social responbility) dan perencanaan keuangan yang matang.
Adapun budaya perusahaan yang diterapkan pada Alfamart adalah integritas
yang tinggi, inovasi untuk kemajuan yang lebih baik, kualitas dan produktivitas
yang tertinggi, kerjasam team dan kepuasan pelanggan melalui standar
pelayanan yang terbaik. Motto yang diambil perusahaan Alfamart adalah “belanja
puas, harga pas”.
Kegiatan ALFAMART dilakukan melalui kantor puAlfamart dan cabang-cabang ALFAMART
yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Cirebon, Cilacap, Lampung, Semarang dan
Sidoarjo. Kantor puAlfamart ALFAMART berlokasi di Jl. M.H. Thamrin No. 9,
Cikokol, Tangerang. Penjualan usaha ALFAMART diperoleh dari hasil penjualan
barang dagangan digerai dan pendapatan hasil uasaha lain-lain yang terdiri dari
penyewaan gondola, partisipasi promosi dan kegiatan waralaba.
Kesuksesan ALFAMART
sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika kepuasan konsumen telah
terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap Alfamart. Inti
kepuasaan konsumen untuk industri retail seperti Alfamart terletak pada produk
dan pelayanan. Produk yang dijual oleh Alfamart adalah produk yang melalui
proses pengawasan dan seleksi yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok
harus melalui proses checking dan packing di gudang kantor
cabang, yang selanjutnya didistribusikan ke gerai minimarket Alfamart.
Dalam hal
pelayanan pada gerai minimarket Alfamart, ALFAMART menerapkan sistem yang
terstandar mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya
manusia, sehingga ALFAMART mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat
memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Selalu menjadi yang terbik
dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis
yang tertinggi. Etika bisnis yang diterapkan Alfamart adalah mematuhi segala
bentuk peraturan pemerintah seperti membayar pajak, mengikuti peraturan yang
berhubungan dengan bisnis retail dan menerapkan corporate social
responbility, ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha dan membangun organisasi global yang
terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok,
karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Pada saat
ini, jumlah waralaba minimarket Alfamart telah mencapai 33,3 persen dari
seluruh gerai Alfamart yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 798 gerai waralaba
dan 2.396 gerai milik ALFAMART. Penerapan ISO 9001 : 2000 pada ALFAMART
merupakan bentuk standarisasi pelayanan Alfamart dan melengkapi keunggulan Alfamart
dalam pengembangan minimarket Alfamart. ISO 9001 : 2000 merupakan salah Alfamartu
perantara untuk membawa Alfamart beroperasi dengan standar internasional.
Menurut
Kotler yang termasuk komponen dari produk adalah product variety, quality
design, features, brand name, packaging, sizes, services dan warranties.
Jenis produk yang dijual di Alfamart beraneka macam dengan varietas sekitar
3.000 jenis merek produk lokal ditambah dengan merek private label yaitu
“Pasti”. Selain itu, produk yang ditawarkan ukurannya lengkap, jumlah produk
yang tersedia banyak dan penempatan produk di rak terlihat teratur dimana
klasifikasi produk dibagi menjadi produk makanan dan bukan makanan. Dari segi
kualitas dan service produk, Alfamart menerapkan pengawasan kualitas
produk yang sangat ketat mulai dari pendistribusian barang dari DC sampai
penjualan akhir di gerai Alfamart. Format dasar yang melandasi jenis produk
yang dijual di Alfamart adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan
harga terjangkau dengan tata letak produk yang baik dan tidak campur aduk serta
menjangkau konsumen berbagai kelas.
Alfamart
menyadari bahwa harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif sekali bagi
konsumen, bagi retail yang dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah
maka kemungkinan menguasai pasar sangat tinggi. Keadaan tersebut memicu
persaingan harga antar retail khususnya antara sesama retail kelas minimarket.
Untuk retail kelas Hypermarket seperti Carrefour, harga produk yang
ditawarkan bisa lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan oleh kelas
minimarket seperti Alfamart. Hal ini terjadi karena kapasitas permintaan
Hypermart yang lebih besar dibandingkan dengan economies of scale.
Namun perbedaan harga antar Hypermarket dan minimarket bukan merupakan sesuatu
yang berbahaya bagi minimarket karena target pasar dan jangkauan lokasinya yang
berbeda.
Dilihat dari
segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai dengan
kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila dibandingkan
dengan harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount
dan penawaran khusus untuk jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi
konsumen yang menjadi member Alfamart melalui kartu AKU (Alfamart-KU).
Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain
1) Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk
tertentu
2) Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan
harga special
3) Hadiahku berupa program hadiah langsung atau undian
Selain itu,
terdapat jenis penawaran khusus seperti jika berbelanja mencapai nilai nominal
50 ribu, maka konsumen mendapatkan kesempatan membeli produk gulaku dengan
harga 50 persen.
Promosi
merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilan bagi sebuah usaha retail.
Komponen yang termasuk ke dalam promosi diantaranya adalah sales promotion,
advertising, sales force, public relations, direct marketing. Alfamart
menyediakan kebutuhan barang-barang konsumsi maka promosi merupakan bagian dari
marketing communication. Alfamart memperkokoh keberadaan perusahaan
dengan memiliki mascot seekor lebah bernama Albi (Alfamart Bee)
yang dilatarbelakangi filosofi dari lebah yang memiliki kesamaan dengan
karakteristik Alfamart. Lebah merupakan serangga pekerja keras, mahir dan cekatan
yang hidupnya berkelompok dalam kebersamaan, memberikan manfaat (madu) dan
pintar mencari tempat yang paling sesuai untuk membina koloni/sarang baru,
jarang membuat konflik dengan sesama dan lebih senang menghindari pertentangan.
Alfamart
juga menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana komunikasi
khususnya untuk program-program promosi. Alfamart juga menggunakan mailer
dan media luar ruang serta melalui beberapa sponsorship event. Selain
itu, gerai minimarket Alfamart tersedia banner, flyer dan papan
petunjuk yang memberikan informasi mengenai promosi. Ketersediaan pamflet
dan catalog yang berisikan informasi mengenai daftar produk yang
sedang promosi dan discount. Catalog dan pamflet secara regular
dievaluasi untuk memperkirakan tingkat efektivitasnya serta relevansi konsep
dan sisinya terhadap situasi pasar dan tren konsumen yang sedang berlangsung.
Setiap bulannya Alfamart menggelar program product of the month yaitu
pemilihan tiga produk tertentu yang dijadikan mascot setiap bulannya.
Program sales promotion dengan tema “kejutan belanja gratis”, bagi
konsumen yang beruntung dan berbelanja dengan nominal tertentu akan mendapatkan
kejutan hadiah uang pada saat transaksi.
[
3.3
Profil Indomaret
Indomaret
merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan
sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh
PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko
pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih
penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga Juli 2009 Indomaret mencapai 3531 gerai. Dari total itu 1998 gerai
adalah milik sendiri dan sisanya 1533 gerai waralaba milik masyarakat, yang
tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret
mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.Lebih
dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing,
memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Didukung oleh 12 pusat
distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu
aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak
perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan
Charmant.
Bisnis
waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat
mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus
membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat
kegagalan yang rendah. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan
kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200
M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan
dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997
perusahaan Indomaret mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,
setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret
meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati
Soekarnoputri. Pada tahun tersebut Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan
kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Mei 2008 telah
mencapai jumlah 1097 gerai waralaba. Mitra usaha waralaba ini meliputi:
koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret melakukan pola kemitraan
(waralaba) dengan membuka peluang bagi masyarakat luas untuk turut serta
memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Pola waralaba ini ditawarkan
setelah Indomaret terbukti sehat yang didukung oleh sistem dan format bisnis
yang baik.
Pengalaman
panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat
dari meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba Indomaret, dari 2 gerai pada
tahun 1997 menjadi 1097 gerai pada Mei 2008. Program waralaba Indomaret yang
tidak rumit terbukti dapat diterima masyarakat. Bahkan, sinergi pewaralaba
(Indomaret) dan terwaralaba (masyarakat) ini merupakan salah satu keunggulan
domestik dalam memasuki era globalisasi.
Meski bisnis
waralaba yang ditawarkan semakin beragam, namun untuk menjatuhkan pilihan
terhadap bisnis waralaba secara tepat, terkadang mengalami kesulitan. Padahal
pilihan awal akan sangat menentukan. Ada hal mendasar dalam menentukan pilihan.
Paling tidak bidang usahanya stabil dan berprospek serta track record
pewaralaba (franchisor) baik dan berpengalaman
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang telah teruji.
Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis retail. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis retail yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi.
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang telah teruji.
Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis retail. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis retail yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi.
Hingga
Februari 2009 Indomaret mencapai 3176 gerai. Dari total itu 1830 gerai adalah
milik sendiri dan sisanya 1346 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar
di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta,
Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 300 gerai.
Indomaret
mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih
dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing,
memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Keberadaan Indomaret
diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir,
Finco, BSD Plaza dan Charma
3.4
Strategi Pemasaran Indomaret
3.4.1
Sistem Distribusi
1)
Pusat Distribusi
sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok
yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya
manusia yang kompeten,menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 5 pusat distribusi di Ancol
Jakarta,Cimanggis Depok, Tangerang, Bandung , dan Surabaya. Dengan menjalin lebih
dari 400 pemasok,Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang
akan dijualnya.
2)
Sistem Teknologi Informasi
Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 8,4
juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem
teknologi informasi Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai
mencakup sistem penjualan,persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini
dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan
jumlah gerai dan jumlah transaksi di massa mendatang.
Indomaret
berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumennya dengan
menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner disetiap kasir dan
pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA.
Indomaret
menerapkan digital picking system ( DPS ) pada setiap pusat distribusinya.
Sistem TI ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat
distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang
optimal. Pusat distribusi Indomaret berada di Jakarta, Cimanggis, Tangerang,
Surabaya, dan Bandung.
3.4.2
Promosi
Sasaran
promosi pasar Indomaret adalah konsumen kelas memengah. Lokasi gerai yang
strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya
yaitu keluarga.
Strategi
pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala
Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara. Seperti memberikan
harga khusus, undian berhadiah maupun undian langsung.
3.4.3
Visi,Motto, dan Budaya
1) Visi : Menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan retail
waralaba yang unggul dalam persaingan global.
2) Motto : Mudah & Hemat
3) Budaya : Dalam bekerja kami menjungjung tinggi nilai-nilai :
a) kejujuran,kebenaran,dan keadilan.
b) Kerja sama tim
c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d) Kepuasan pelanggan
3.4.4
Keuntungan Waralaba Indomaret
Dalam
mencermati bisnis baru, kadang pebisnis hanya terfokus pada keuntungan
finansial. Padahal banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh, khususnya yang
membeli hak waralaba, dan Indomaret memberikan berbagai keuntungan sehingga
dapat menjadi kekuatan bagi yang hendak memasuki dunia wirausaha.
1) Transformasi Pengetahuan : Bergabung dengan Indomaret, akan
banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan sekaligus menempatkan Anda
sebagai pelaku bisnis.
2) Potensi Pasar : Bantuan survey lokasi dari Indomaret akan
memperkaya wawasan mengenai potensi dan strategis tidaknya suatu lokasi.
3) Tidak full time : Dukungan sistem operasional toko yang
terintegrasi, membuat para investor tidak perlu terlibat secara full time dalam
operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
4) Peluang Berkembang : Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu)
unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan dapat diatur.
5) Minimalisasi Risiko : Perencanaan matang, mulai survey lokasi
sampai dengan pembukaan toko, kecepatan distribusi dan kelengkapan barang
dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid akan membantu investor dalam
menekan risiko kerugian.
3.5
Perbandingan antara Minimarket Alfamart dengan Indomaret
Maka dari
itu, sudah sejak lama saya menjadi pelanggan setia Indomaret dan hampir tidak
pernah ke mini market pesaingnya tadi. Ini hanya
opini yang disimpulkan dari riset dalam lingkup terbatas. Jadi jangan dijadikan
generalisasi, namun semoga juga bisa menjadi masukan bagi pihak-pihak pengambil
keputusan di dua retail itu. Dan adapun visi, misi, dan budaya dari alfamart
sebagai berikut:
Visi Indomaret
Menjadi asset nasional dalam
bentuk jaringan retail waralaba yang unggul dalam persaingan global
Moto Indomret
Mudah dan hemat
Budaya perusahaan
a)
Dalam bekerja
kami menjungjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan
b)
Kerja sama tim
c)
Kemajuan
melalui inovasi yang ekonomis
d)
Kepuasan
pelanggan
Dari visi,
misi, dan budaya kedua perusahaan retail tersebut wajar kalau kedua retail ini
bersaing ketat untuk memenangkan pasar. Baru – baru ini Indomaret mendapatkan
penghargaan dari Bupati Deli Serdang. DRS.H.Amri Tambunan atas partisipasinya
dalam mensukseskan Program gerakan Deli Serdang membangun (GDSM) dan konsep
cerdas. Penghargaan di serahkan oleh Camat Tanjung Morawa, Drs.H Hasbi kepada
deputy Branch Manager PT Indomarco Prismatama cabang medan, Sukamto pada
upacara HUR RI ke 65 di lapangan sepak bola Peston, Tanjung Morawa.
Indomaretpun
memberikan kemudahan kepada konsumen – konsumennya dengan fasilitas T-Cash dan
Indomaret card. Fasilitas T-Cash memungkinkan konsumen Indomaret
melekukan transaksi pembelian atau pembayaran secara digital dengan menggunakan
ponsel di 4000 gerai Indomaret di Jawa, Bali, Lampung, dan Medan, dan untuk
card ini Indomaret bekerja sama dengan bang mandiri sehingga Indomaret card
dapat membantu para konsumen dalam hal melakukan pembelanjaan di gerai - gerai
Indomaret, tanpa harus membawa uang tunai dan Indomaret card juga dapat di
gunakan untuk melakukan pembayaran tagihan telepon rumah, listrik, SPBU, TV
kabel, kredit kendaraan di Indomaret. Fasilitas – fasilitas ini di dilakukan
oleh Indomaret hanya semata-mata untuk memberikan kenyamanan untuk para
pelanggannya.
Sekian dari
riset yang saya lakukan, semoga riset ini dapat membantu anda semua dalam
menentukan pilihan yang terbaik untuk kenyamanan proses berbelanja kalian
semua.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang
menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan
kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal
pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta
Utara. Strategi pemasaran Indomaret
diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan
program promosi dengan berbagai cara. Seperti memberikan harga khusus, undian
berhadiah maupun undian langsung. Indomaret mudah ditemukan di daerah
perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai
didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.Lebih dari 3.500 jenis produk makanan
dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan
konsumen sehari-hari.
PT Sumber
Alfaria Trijaya, selaku pemegang brand Alfamart, merupakan perusahaan nasional
yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan
kebutuhan pokok sehari-hari. Perusahaan retail yang berdiri pada 22 Juni 1999
ini membidik target konsumen dari kelompok middle-class (SES B & C).
Strategi
pemasaran Alfamart memang layak mendapat ajungan jempol. Mereka berhasil
memenangkan hati pelanggannya lewat dukungan TI dan penerapan strategi
experiential marketing.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2008. Manajemen Retail. Bandung
: Alfabeta.
Utami, Christina Widya. 2008. Manajemen
Retail Strategi dan Implementasi Retail Modern. Jakarta : Salemba Empat.
Ramlan. Manajemen Ritel. Dikutip dari http://cepramlan.blogspot.com/2012/01/
makalah-manajemen-ritel.html. Diakses pada tanggal 25 November 2012.
Purubaya. Strategi Pemasaran Alfamart dalam Meraih
Pangsa pasar di Dunia Usaha. Dikutip dari http://purubaya92.wordpress.com/2012/04/06/
strategi-pemasaran-alfamart-dalam-meraih-pangsa-pasar-di-dunia-usaha/. Diakses
pada tanggal 25 November 2012.

judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
website : syarifhidayat1992.blogspot.com
No comments:
Post a Comment