Monday, April 22, 2013

perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart


2.1  Konsep Retail
Retail merupakan merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan yang penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir.Retail meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Kotler ( 2003: 535 ) dalam buku Foster (2008:34) mendefinisikan sebagai berikut: “retail meliputi semua kegiatan yang meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis ”.
Sedangkan menurut Berman dan Ervans(2002 : 3) dalam buku Foster (2008:34) pengertian retail adalah: “retail adalah tingkat terakhir dari proses distribusi, di dalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada konsumen  ”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat dirumuskan bahwa retail adalah segala aktivitas perdagangan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi.

2.2  Pengertian Bauran Retail
Pengertian bauran retail menurut Masson, Mayer, F.Ezeel (1998 : 49) dalam buku Foster(2008:51) adalah sebagai berikut : “bauran retail adalah semua variabel yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran untuk berkompetisi pada pasar yang dipilih”.
Sedangkan menurut  Foster (2008:49) “Bauran retail terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya dengan pedagang eceran tertentu”
Dari definisi Foster (2008:49) dijelaskan bahwa bauran retail merupakan unsur-unsur strategis untuk mendorong minat konsumen.Sehingga bauran retail merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli dan keputusan pembelian konsumen.
Dunne, Lusch dan Griffith (2002:53) dalam buku Foster (2008:110) menyatakan ada enam komponen-komponen bauran retail antara lain merchandise, harga, periklanan dan promosi, pelayanan konsumen dan penjualan, serta suasana toko dan desain toko.

2.3  Komponen Bauran Retail
Untuk mendukung usaha retail dibutuhkan strategi-strategi terpadu, agar di dalam mengmbil suatu keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan.Bauran penjualan retail terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transasksi usahanya dengan pedagang retail tertentu.
Sementra itu Kotler dan Armstrong (2004:442) dalam buku Foster (2008:110) merangkum demikian banyaknya komponen bauran retail, dalam hal ini ada sepuluh, enam komponen besar, yaitu bauran produk, layanan, suasana toko, harga, promosi, dan lokasi.

Faktor-faktor Bauran Eceran ( Retailing Mix )
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Henri Maruf, enam variable bauran eceran diantaranya meliputi :
a)   Lokasi ( Location )
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran retail. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibanding toko lainya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Sebelum sebuah toko atau tempat berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Hendri Ma’ruf (2005 : 124), ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi area perdagangan retail, diantaranya sebagai berikut :
1)   Besar populasi dan karakteristiknya : Jumlah penduduk dan kepadatan suatu wilayah meliputi factor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan retail. Jumlah peretail yang sama di dua wilayah tetapi kepadatan penduduknya berbeda akan menyebabkan omzet yang rendah pada peretail di wilayah yang kurang padat penduduknya.
2)   Kedekatan dengan pemasok : Pemasok mempunyai pengaruh pada peretail dalam hal kecepatan penyediaan merchandise, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain- lain. Jumlah pemasok sebisa mungkin ada beberapa supaya tidak terjadi ketergantungan pada satu atau dua pemasok saja. 
3)   Basis ekonomi : Basis ekonomi yang dimaksud di sini adalah indistri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena factor musiman, dan fasilitas seuangan. Industry yang bervariasi akan mempunyai pengaruh yang yang berbeda dibandingkan dengan indistri yang terkonsentrasi ( pada suatu sector ).
4)   Ketersediaan tenaga kerja : Tenaga kerja yang diperhatikan adalah pada suatu tingkat, yaitu dari tingkat administratif dan lapangan hingga management tranee dan menjerial. Management trainee adalah pada lulusan perguruan tinggi yang memulai karier di perusahaan retail pada tingkat staf, dan diproyeksikan untuk menjadi tenaga pemimpin. Tenaga manjarial adalah para assistant manager atau manager bahkan general manager yang siap direktur dan siap kerja ( tidak seperti management trainee yang harus dilatih lebih dulu).
5)   Situasi persaingan : Pertumbuhan luas toko yang sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar ( yaitu besar belanja total penduduk setempat ) berarti semua perusahaan retail setempat tumbuh secara stabil atau secara tetap. Jika banyak pihak membuka gerai retail dengan asumsi merebut pasar sebesar- besarnya, maka kemungkinan yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu terlalu banyak paretail dibandingkan total belanja konsumen.
6)   Fasilitas promosi : Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi kegiatan promosi peretail. Juga kesiapan sarana pendukung seperti biro iklan, production house, dan pembuat barang souvenir yang memperlancar kegiatan promosi perlu mendapat perhatian.
7)   Kesediaan lokasi toko : Factor bagi suatu area perdagangan dan hal- hal yang terkait dengan lokasi adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akases pada masing- masing lokasi, perpeluang kepemilikan atau leasing, pembatasan zona perdagangan, dan biaya- biaya terkait.
8)   Hukum dan peraturan : Hukum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika terdapat Perda ( Peraturan Daerah ) yang tidak terdapat di daerah lain.
                   
b)   Barang Dagangan ( Marchandise )
Merchandise merupakan produk- produk yang dijual peretail dalam gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan agarang- barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah dan produk umum lainnya ) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan retail.
Para pelanggan selalu berharap untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkannya disetiap toko, kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat beragam dan toko diharapkan dapat memenuhinya. Fungsi pengelolaan barang dagangan ( merchandise ) merupakan fungsi yang harus diberi prioritas, bagaimanapun efektif dan efisiennya bagian lain, bila urusan barang dagangan salah, bila urusan barang dagangan salah, maka hampir dapat dipastikan sukses akan sulit diraih. Pada toko- toko berupa minimarkt yang tergabung dalam satu kelompok besar seperti Alfamart, disebut juga sebagai chainstore karena satu toko dengan lainnya terkait dalam suatu ikatan kelompok, pembelian merchandise di pusatkan pada induk yang mengendalikan kelompok. Masing- masing gerai atau toko tonggal menerima merchandise dan menjualnya.

c)    Harga (Price )
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit dinatara unsure- unsur dalam bauran pemasaran retail lainnya, dan harga merupakan satu-satunya unsur dalam pemasaran retail yang akan mendatangkan laba bagi peretail. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang di tetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk barang- barang yang akan dijualnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan lebih terjamin. Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang tinggi dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit di terapkan secara bersamaan.
Penetapan harga berkaitan dengan aspek- aspek laba, pelanggan, pasar dan persaingan, pengadaan barang dagangan, citra kualitas merek yang berbeda dan hokum peraturan, yang akan di uraikan sebagai berikut :
1)   Harga berkaitan dengan maksimalisasi laba : Setiap peretail atau perusahaan dagangan eceran, sepertihalnya semua perusahaan, ingin memaksimalisasikan laba. Laba dapat dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2)   Harga berkaitan dengan pelanggan : Memaksimalisasikan laba adalah salah satu sisi dari selembar mata uang, sisi lainnya adalah kepuasan konsumen. Tujuan perusahaan adalah kepuasan pelanggan melalui operasional perusahaan yang akan member laba yang patut.
3)   Harga berkaitan dengan pasar dan perdagangan : Factor pasar atu persaingan merupakan factor penting yang amat mempengaruhi penetapan harga.Untuk suatu peretail yang hendak memperluas pembeli dalam suatu wilayah atau dalam suatu segmen disebul sebagai penetrasi pasar, penetapan harga rendah atau harga bersaing dilakukan.
4)   Harga berkaitan dengan pengadaan barang dagangan : Barang persediaan yang masih banyak dan agak lambat penjualannya padahal tanggal kadaluarsanya tinggal beberpa bulan lagi, mengharuskan tindakan penjualan sesegera mungkin. Itu hanya bisa dilakukan dengan harga diskon atau menjual barang dengan beberapa paket.
5)   Harga berkaitan dengan citra kualitas : Harga berkaitan dengan citra kualitas, sebagian besar masyarakat mempunyai anggapan bahwa terdapat kolelasi erat antara harga dan kualitas.Harga yang rendah dianggap pertanda kualitasnya rendah sebaliknya harga tinggi mencerminkan kualitas tinggi.
6)   Harga berkaitan dengan merk yang berbeda : Produk dari merek-merk yang berbeda dapat diberi label harga yang berbeda menurut :
o  Merek terunggul yang diberi label termahal
o  Merek pesaing atau merek sendiri dengan label harga sedang, dan
o  Merek dengan harga terendah
7)   Harga berkaitan dengan hukum dan peraturan : Saat ini dapat dikatakan masih sangat minim hukum dan peraturan yang mengatur penetapan harga barang dan jasa eceran. Ini berarti para peretail mempunyai ruang gerak yang cukup bebas dalam menetapkan harga. Namun patokan umim berlaku yaitu kepatutan berdasarkan etika bisnis khususnya dari sudut pandang konsumen yaitu value for money.

d)   Promosi ( Promotion )
Komunikasi sebagai dasar promosi bertujuan mendorong target market untuk mau menjadi pembeli bahkan menjadi pelanggan setia. Esensi dari komunikasi pemasatan ini adalahbagaimana kita dapat menyampaikan apa yang kita tawarkan kepada konsumen dapat di terima dengan baik. Komunikasi pemasaran tidak hanya membuat pelanggan tertarik dan ingin membeli, namun komunikasi pemasaran juga bisa menciptakan citra tertentu yang kita sesuaikan dengan pasaran sasaran.
Menurut Kotler yang di kutip dari buku M. Taufik Amir ( 2005 : 85 ) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dalam komunikasi pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka (personal selling), kehumasan (public relation) dan pemasaran langsung.


e)    Pelayanan ( Service )
Menurut Kotler (2002 : 427) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto menyatakan bahwa “ Pelayanan setiap tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasrnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dalam produk yang berbentuk fisik.”
Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagai mana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja dan pada saat berbelanja.Dengan demikian usaha eceran harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.
Unsure pelayangan adalah unsure yang memiliki peranan penting dalam persaingan non- harga dengan pengecer-pengecer lain. Unsure-unsur pelayanan menjadi nyata bagi perusahaan dalam bersaing dengan para pesaingnya karena unsure pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Menurut Kotler (2002 : 446) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto membagi pelayanan menjadi dua bagian yaitu prlayanan primer dalam usaha eceran antara lain adalah pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, penanganan parker, ruang istirahat termasuk toilet. Sedangkan yang termasuk pelayanan pendukung antara lain :  pembungkusan, inpormasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian, tempat penitipan barang. Pelayanan adalah salah sato faktot pembeli nilai nilai tambah bagi peretail, atau pretail dapat memilih kombinasi ragam prodak dan tingkat pelayanan sebagai positioning.

f)    Suasana Dalam Toko ( Atmosfer )
Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat atau mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan untuk membeli barang, maka suasana toko atau atmosfer dalam gerai atau toko berperan penting mengikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mreka prodak apa yang perlu di miliki baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga. Gerai kecil yang tertata rapih dan menarik akan lebih mengundang pembeli di bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih lebih menarik dari pada gerai yang tidak di atur sama sekali dan tampak kotor.
Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth, yaitu situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja.Jika seting dari suasana itu optimal maka peretail (dengan gerai yang di kunjungi konsumen) akan dapat menyentuk emosi konsumen dan member pengalaman berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang, desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah berada dalam suatu gerai atau toko. Desai toko, yaitu desain interior yang mencakup tata letak rak-rak barang, aksesoris toko, dan desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk. 
Menurut Berman dan Evans (2004;105) dalam buku Foster (2008:51) untuk bentuk toko yang berdasarkan Store Based Retail terdapat strategi bauran penjualan eceran terdiri dari lokasi departement store (store location) prosedur pembelian/pelayanan (operating procedures), produk/barang yang ditawarkan (good offered), harga barang (pricing tactics), suasana departement store (store atmosphere), karyawan (custumer services), dan metode promosi (promotional methods).
Ketujuh hal inilah yang dijadikan acuan pembahasan aplikasi bauran pemasaran di PT. Yomart Cabang Samarang Garut dimana pembahasan adalah hasil wawancara dan kaitannya dengan teori bauran penjualan. 

BAB III
PEMBAHASAN
3.1  Profil Alfamart
Semula PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bernama PT Alfa Mitramart Utama yang didirikan tanggal 22 Februari 1989. Kala itu pemegang saham perusahan adalah PT Alfa Retailindo Tbk (51%) dan PT Lancar Distrindo (49%).  Namun sejak 1 Agustus 2002 memakai nama Sumber Alfaria Trijaya setelah beralih pemegang saham menjadi PT HM Sampoerna Tbk (70%) dan PT Sigmantara Alfindo (30%).
Perusahaan yang berkantor puAlfamart di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok.  Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang berlokasi dibeberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali.
Jaringan minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari 592 (2008).
Pada tanggal 31 Desember 2008, Alfamart memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 343,177 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana harga penawaran perdana dipatok sebesar Rp 395 per saham. Pada tanggal 15 Januari 2009, seluruh saham Alfamart telah dicatatkan di BEI.
Patut dicatat, Alfamart adalah perusahaan pertama yang berkukuh turun ke lantai bursa saat korporasi lainnya memilih untuk menunda atau bahkan membatalkan IPO, pada tahun 2009. Bahkan di industri retail, Alfamart adalah perusahaan minimarket pertama yang melakukan aksi korporasi ini. Dengan kata lain, Alfamart merupakan minimarket pertama di Indonesia yang go public.

3.1.1        Kinerja Alfamart
Hingga akhir 2009, Alfamart berharap bisa meningkatkan pendapatan tersebut menjadi Rp 10 triliun. Sementara sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Alfamart sukses menggenjot peningkatan angka penjualan bersihnya mencapai Rp 7,588 triliun dari semula Rp 6,075 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Alhasil, meskipun beban pokok penjualan perseroan mengalami peningkatan tipis menjadi Rp 6,434 triliun dari semula Rp 5,153 triliun, perusahaan retail ini masih mampu mengalami pertumbuhan laba kotor menjadi Rp 1,154 triliun dari Rp 921,802 miliar. Demikian juga dengan laba usaha yang meningkat menjadi Rp 128,716 miliar dari semula hanya Rp 106,667 miliar.
Catatan serupa juga dibukukan laba sebelum pajak penghasilan badan yang menanjak jadi Rp 132,509 miliar dari Rp 110,070 miliar. Sayangnya meningkatnya beban pajak membuat laba bersih Alfamart harus terpangkas sedikit menjadi Rp 111,971 miliar dari Rp 111,745 miliar dan laba bersih per saham dasar menjadi Rp 32,80 dari Rp 36,18.
Sementara itu, selama enam bulan pertama 2009, Alfamart mencatatkan pendapatan Rp4,5 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,6 triliun. Penjualan tersebut meningkat sekitar 25,5%.
Namun di sisi lain, Alfamart mengalami penurunan laba bersih sekitar 44,5% menjadi Rp 24,39 milliar selama selama semester pertama 2009, padahal pada periode yang sama 2008, laba perseroan membukukan Rp 44 milliar. Sementara itu,beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 3,83 triliun dari periode sama 2008 sebesar Rp 3,06 triliun. Akibatnya, laba kotor terbukukan Rp 688,8 milliar dari sebelumnya Rp 544,8 milliar.
Di sisi lain, beban usaha perseroan juga membengkak menjadi Rp 655,6 milliar dari sebelumnya Rp497,9 milliar. Kondisi itu membuat laba usaha perusahaan turun menjadi Rp 33,12 milliar dari sebelumnya Rp 46,93 milliar. Sedangkan laba bersih per saham turun dari Rp 14,25 menjadi Rp 7,16 per saham.
Tahun ini sejumlah penghargaan juga diraih Alfamart, seperti Top Brand Award dan Indonesia Best Brand Award 2009, yang mencerminkan pencapaian kinerja perseroan yang terus membaik. Selain itu, prestasi Alfamart juga dapat dilihat dari jumlah gerai Alfamart yang terus berkembang peAlfamart. Sebagai gambaran, per 31 Desember 2008, Alfamart memiliki 2.157 gerai minimarket  dan 622 minimarket Alfamart dalam bentuk waralaba. Angka ini terus berkembang dengan jumlah gerai per Mei 2009 mencapai 3.000 buah dengan gerai berbentuk waralaba sebanyak 711 buah yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

3.1.2   Lapangan Kerja Alfamart
Dengan ribuan gerai dan memperkerjakan puluhan ribu pegawai, toh Alfamart tidak lekas puas, bahkan kian agresif mengepakkan sayap. Dalam agenda bisnisnya, ke depan Alfamart akan fokus mengembangkan gerai ke luar jawa, seperti Sumatera dan Sulawesi. Dalam melakukan ekspansi Alfamart nampaknya bakal memilih menggenjot bisnis waralabanya. Ini tak lepas dari keinginan sang pendiri, Djoko Susanto, yang berharap Alfamart tak hanya menjadi milik pribadi atau keluarga, tapi juga dimiliki masyarakat luas.
Terkait ekspansi pelebaran gerai, Alfamart menargetkan bisa membuka hingga 500 gerai per tahun. Itu artinya, Alfamart sabat tahun membuka lapangan kerja bagi sekitar 6 ribu orang/tahun atau 500 orang/bulan. Asumsinya rata-rata Alfamartu toko terdiri membutuhkan setidaknya 10-12 karyawan. Rinciannya, seorang kepala toko, Alfamartu asisten kepala toko, seorang merchandiser, 3-4 kasir, 4-5 pramuniaga. Sebagai informasi saja, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko.
Namun sejatinya, Alfamartnya tak sekedar menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lebih dari itu, melalui Divisi SDM Alfamart membekali ketrampilan hidup (skill of life) bagi para pekerjanya. Sebab, ilmu yang diberikan lewat berbagai pelatihan internal Alfamart, sewaktu-waktu dapat mereka pakai jika tak lagi bekerja di lingkungan raksasa retail tersebut.
Memang berbeda dari bisnis supermarket atau hypermarket, di retail minimarket ini seorang karyawan garis depan dibentuk tak hanya menjadi penjaga toko, tetapi juga dituntut untuk menjadi wirausaha yang ikut merasa memiliki gerai tersebut. Jadi wajar saja jika program pelatihan karyawan menjadi salah Alfamartu  yang paling mendapat perhatikan.
Ini juga yang membuat level pelatihan di Alfamart pun terhitung lengkap dan mencakup semua bagian, baik dari tingkat basic, intermediate hingga advance. Bahkan dibandingkan perusahaan mana pun, boleh jadi Alfamart tergolong perusahaan yang paling getol menyelenggarakan training. Bayangkan saja, seorang pramuniaga dalam setahun minimal mengikuti tiga kali pelatihan.
Adapun bentuk pelatihannya bermacam-macam. Untuk tahap dasar karyawan Alfamart mendapat training bagaimana cara pengoperasian komputer, keterampilan menata barang, hingga kemampuan melayani para pembeli. Di tahap selanjutnya karyawan mendapat kesempatan melalap materi pelatihan penataan barang sampai kepemimpinan.
Di samping itu, saban tahun Alfamart menggelar Operation National Training bagi sekitar 500 koordinator area di seluruh Indonesia. Untuk diketahui saja, Alfamartu koordinator area membawahkan 8-10 gerai. Materi Operation National Training adalah pelatihan dasar tentang bagaimana memimpin, mengarahkan, mengontrol dan mengawasi anak buah. Tak hanya itu, nyaris seluruh koordinator area juga diberi kesempatan mengikuti studi banding ke luar negeri. Tujuannya, melihat bagaimana sistem pengoperasian minimarket di luar negeri, misalnya di Thailand dan Jepang.
Biasanya karyawan yang ikut studi banding akan diminta mencari lima hal yang paling baik dalam pengelolaan toko di negara bersangkutan. Misalnya, di mancanegara, ternyata ada seorang karyawan bisa menangani semua tugas. Contohnya, sebuah mobil dinas hanya dibawa seorang karyawan yang merangkap untuk mengangkat atau menurunkan barang. Diharapkan setelah studi banding, mata para koordinator area menjadi lebih terbuka yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas Alfamart.

3.2  Strategi Pemasaran Alfamart
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (ALFAMART) sebagai salah Alfamartu perusahaan dalam industri retail yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunya kinerja baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaing utama yaitu indomaret yang didirikan pada tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak berdiri pada tahun 1999 sampai 2008.
ALFAMART adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. ALFAMART didirikan pada tangal 7 Agustus 1989. Kegiatan usaha perusahaan dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi rokok serta barang konsumsi lainnya. Kegiatan usaha minimarket pada awalnya dilakukan oleh PT Alfa Mirtamart Utama (AMU) dengan merek dagang “Alfa Minimart”. Sejak tahun 2002, ALFAMART bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengakuisisi 141 minimarket dari AMU dan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart”. Kegiatan usaha ALFAMART adalah berusaha di bidang distribusi dan perdagangan eceran dalam format minimarket dan jasa waralaba. ALFAMART bergerak di industri retail dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap kecamatan, khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah gerai minimarket Alfamart saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor cabang dan Distribution Center (DC) sebanyak 12 buah yang berlokasi di beberapa tempat di Tangerang, Lampung, Cileungsi, Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Malang dan Surabaya. Untuk memperluas wilayah operasi dari Alfamart, pada tahun 2010 Alfamart berencana membangun DC di Solo dan Makassar. Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap wilayah kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana salah Alfamartu keunggulan dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan distribusi barang bagi minimarket.
ALFAMART bergerak melalui format minimarket Alfamart. Gerai-gerai minimarket Alfamart menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan rumah tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan makanan/minuman, permen, rokok serta barang personal care dan household care. ALFAMART bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari melalui kelas minimarket yaitu Alfamart. Toko waralaba merupakan toko yang dimiliki dan dikelola oleh terwalaba dengan menggunakan merek Alfamart dan sistem Alfamart (franchise) yang diatur dengan perjanjian waralaba (franchise) yang diatur dengan perjanjian waralaba dengan ALFAMART.
Dalam menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
1)   Geografis: area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
2)    Demografis: ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah (SES B&C = ekonomi menengah dan bawah)
3)   Psikografis: kenyamanan, pelayanan yang ramah
Visi Alfamart adalah menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen serta mampu bersaing secara global. Adapun misi yang digunakan untuk mencapai visi  tersebut yaitu :
1)   Memberikan kepuasan kepada pelanggang/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2)   Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi.
3)   Ikut berpatisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa waraswasta dan kemitraan usaha.
4)   Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan strategi perusahaan yang diterapkan di Alfamart adalah terus memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia, memperluas jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam, pengembangan distribution center, memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan prima, mengedepankan aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis, pemanfaatan jaringan gerai perseroan, hubungan yang baik dengan mitra bisnis perseroan, peningkatan pelaksanaan tanggung jawab sosial (corporate social responbility) dan perencanaan keuangan yang matang.
Adapun budaya perusahaan yang diterapkan pada Alfamart adalah integritas yang tinggi, inovasi untuk kemajuan yang lebih baik, kualitas dan produktivitas yang tertinggi, kerjasam team dan kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik. Motto yang diambil perusahaan Alfamart adalah “belanja puas, harga pas”.
Kegiatan ALFAMART dilakukan melalui kantor puAlfamart dan cabang-cabang ALFAMART yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Cirebon, Cilacap, Lampung, Semarang dan Sidoarjo. Kantor puAlfamart ALFAMART berlokasi di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Cikokol, Tangerang. Penjualan usaha ALFAMART diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan digerai dan pendapatan hasil uasaha lain-lain yang terdiri dari penyewaan gondola, partisipasi promosi dan kegiatan waralaba.
Kesuksesan ALFAMART sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika kepuasan konsumen telah terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap Alfamart. Inti kepuasaan konsumen untuk industri retail seperti Alfamart terletak pada produk dan pelayanan. Produk yang dijual oleh Alfamart adalah produk yang melalui proses pengawasan dan seleksi yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok harus melalui proses checking dan packing di gudang kantor cabang, yang selanjutnya didistribusikan ke gerai minimarket Alfamart.
Dalam hal pelayanan pada gerai minimarket Alfamart, ALFAMART menerapkan sistem yang terstandar mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia, sehingga ALFAMART mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Selalu menjadi yang terbik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi. Etika bisnis yang diterapkan Alfamart adalah mematuhi segala bentuk peraturan pemerintah seperti membayar pajak, mengikuti peraturan yang berhubungan dengan bisnis retail dan menerapkan corporate social responbility, ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha dan membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Pada saat ini, jumlah waralaba minimarket Alfamart telah mencapai 33,3 persen dari seluruh gerai Alfamart yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 798 gerai waralaba dan 2.396 gerai milik ALFAMART. Penerapan ISO 9001 : 2000 pada ALFAMART merupakan bentuk standarisasi pelayanan Alfamart dan melengkapi keunggulan Alfamart dalam pengembangan minimarket Alfamart. ISO 9001 : 2000 merupakan salah Alfamartu perantara untuk membawa Alfamart beroperasi dengan standar internasional.
Menurut Kotler yang termasuk komponen dari produk adalah product variety, quality design, features, brand name, packaging, sizes, services dan warranties. Jenis produk yang dijual di Alfamart beraneka macam dengan varietas sekitar 3.000 jenis merek produk lokal ditambah dengan merek private label yaitu “Pasti”. Selain itu, produk yang ditawarkan ukurannya lengkap, jumlah produk yang tersedia banyak dan penempatan produk di rak terlihat teratur dimana klasifikasi produk dibagi menjadi produk makanan dan bukan makanan. Dari segi kualitas dan service produk, Alfamart menerapkan pengawasan kualitas produk yang sangat ketat mulai dari pendistribusian barang dari DC sampai penjualan akhir di gerai Alfamart. Format dasar yang melandasi jenis produk yang dijual di Alfamart  adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dengan tata letak produk yang baik dan tidak campur aduk serta menjangkau konsumen berbagai kelas.
Alfamart menyadari bahwa harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif sekali bagi konsumen, bagi retail yang dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah maka kemungkinan menguasai pasar sangat tinggi. Keadaan tersebut memicu persaingan harga antar retail khususnya antara sesama retail kelas minimarket. Untuk retail kelas Hypermarket seperti Carrefour, harga produk yang ditawarkan bisa lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan oleh kelas minimarket seperti Alfamart. Hal ini terjadi karena kapasitas permintaan Hypermart yang lebih besar dibandingkan dengan economies of scale. Namun perbedaan harga antar Hypermarket dan minimarket bukan merupakan sesuatu yang berbahaya bagi minimarket karena target pasar dan jangkauan lokasinya yang berbeda.
Dilihat dari segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai dengan kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila dibandingkan dengan harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount dan penawaran khusus untuk jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi konsumen yang menjadi member Alfamart melalui kartu AKU (Alfamart-KU). Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain
1)   Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
2)   Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
3)   Hadiahku berupa program hadiah langsung atau undian
Selain itu, terdapat jenis penawaran khusus seperti jika berbelanja mencapai nilai nominal 50 ribu, maka konsumen mendapatkan kesempatan membeli produk gulaku dengan harga 50 persen.
Promosi merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilan bagi sebuah usaha retail. Komponen yang termasuk ke dalam promosi diantaranya adalah sales promotion, advertising, sales force, public relations, direct marketing. Alfamart menyediakan kebutuhan barang-barang konsumsi maka promosi merupakan bagian dari marketing communication. Alfamart memperkokoh keberadaan perusahaan dengan memiliki mascot seekor lebah bernama Albi (Alfamart Bee) yang dilatarbelakangi filosofi dari lebah yang memiliki kesamaan dengan karakteristik Alfamart. Lebah merupakan serangga pekerja keras, mahir dan cekatan yang hidupnya berkelompok dalam kebersamaan, memberikan manfaat (madu) dan pintar mencari tempat yang paling sesuai untuk membina koloni/sarang baru, jarang membuat konflik dengan sesama dan lebih senang menghindari pertentangan.
Alfamart juga menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana komunikasi khususnya untuk program-program promosi. Alfamart juga menggunakan mailer dan media luar ruang serta melalui beberapa sponsorship event. Selain itu, gerai minimarket Alfamart tersedia banner, flyer dan papan petunjuk yang memberikan informasi mengenai promosi. Ketersediaan pamflet dan catalog yang berisikan informasi mengenai daftar produk yang sedang promosi dan discount. Catalog dan pamflet secara regular dievaluasi untuk memperkirakan tingkat efektivitasnya serta relevansi konsep dan sisinya terhadap situasi pasar dan tren konsumen yang sedang berlangsung. Setiap bulannya Alfamart menggelar program product of the month yaitu pemilihan tiga produk tertentu yang dijadikan mascot setiap bulannya. Program sales promotion dengan tema “kejutan belanja gratis”, bagi konsumen yang beruntung dan berbelanja dengan nominal tertentu akan mendapatkan kejutan hadiah uang pada saat transaksi.
[



3.3  Profil Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga Juli 2009 Indomaret mencapai 3531 gerai. Dari total itu 1998 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1533 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Didukung oleh 12 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan Charmant.
Bisnis waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997 perusahaan Indomaret mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada tahun tersebut Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Mei 2008 telah mencapai jumlah 1097 gerai waralaba. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret melakukan pola kemitraan (waralaba) dengan membuka peluang bagi masyarakat luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Pola waralaba ini ditawarkan setelah Indomaret terbukti sehat yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang baik.
Pengalaman panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat dari meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba Indomaret, dari 2 gerai pada tahun 1997 menjadi 1097 gerai pada Mei 2008. Program waralaba Indomaret yang tidak rumit terbukti dapat diterima masyarakat. Bahkan, sinergi pewaralaba (Indomaret) dan terwaralaba (masyarakat) ini merupakan salah satu keunggulan domestik dalam memasuki era globalisasi.
Meski bisnis waralaba yang ditawarkan semakin beragam, namun untuk menjatuhkan pilihan terhadap bisnis waralaba secara tepat, terkadang mengalami kesulitan. Padahal pilihan awal akan sangat menentukan. Ada hal mendasar dalam menentukan pilihan. Paling tidak bidang usahanya stabil dan berprospek serta track record pewaralaba (franchisor) baik dan berpengalaman
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang telah teruji.
Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis retail. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis retail yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi.
Hingga Februari 2009 Indomaret mencapai 3176 gerai. Dari total itu 1830 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1346 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 300 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charma
3.4  Strategi Pemasaran Indomaret
3.4.1   Sistem Distribusi
1)   Pusat Distribusi
sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten,menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 5 pusat distribusi di Ancol Jakarta,Cimanggis Depok, Tangerang, Bandung , dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari 400 pemasok,Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya.


2)   Sistem Teknologi Informasi
Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 8,4 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di massa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumennya dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner disetiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA.
Indomaret menerapkan digital picking system ( DPS ) pada setiap pusat distribusinya. Sistem TI ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal. Pusat distribusi Indomaret berada di Jakarta, Cimanggis, Tangerang, Surabaya, dan Bandung.
3.4.2   Promosi
Sasaran promosi pasar Indomaret adalah konsumen kelas memengah. Lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu keluarga.
Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara. Seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun undian langsung.
3.4.3   Visi,Motto, dan Budaya
1)   Visi : Menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan retail waralaba yang unggul dalam persaingan global.
2)   Motto : Mudah & Hemat
3)   Budaya : Dalam bekerja kami menjungjung tinggi nilai-nilai :
a)    kejujuran,kebenaran,dan keadilan.
b)   Kerja sama tim
c)    Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d)   Kepuasan pelanggan
3.4.4   Keuntungan Waralaba Indomaret
Dalam mencermati bisnis baru, kadang pebisnis hanya terfokus pada keuntungan finansial. Padahal banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh, khususnya yang membeli hak waralaba, dan Indomaret memberikan berbagai keuntungan sehingga dapat menjadi kekuatan bagi yang hendak memasuki dunia wirausaha.
1)   Transformasi Pengetahuan : Bergabung dengan Indomaret, akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan sekaligus menempatkan Anda sebagai pelaku bisnis.
2)   Potensi Pasar : Bantuan survey lokasi dari Indomaret akan memperkaya wawasan mengenai potensi dan strategis tidaknya suatu lokasi.
3)   Tidak full time : Dukungan sistem operasional toko yang terintegrasi, membuat para investor tidak perlu terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
4)   Peluang Berkembang : Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu) unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan dapat diatur.
5)   Minimalisasi Risiko : Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan pembukaan toko, kecepatan distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid akan membantu investor dalam menekan risiko kerugian.
3.5  Perbandingan antara Minimarket Alfamart dengan Indomaret
Visi Indomaret
Menjadi asset nasional dalam bentuk jaringan retail waralaba yang unggul dalam persaingan global
Moto Indomret
Mudah dan hemat
Budaya perusahaan
a)    Dalam bekerja kami menjungjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan
b)   Kerja sama tim
c)    Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d)   Kepuasan pelanggan
Dari visi, misi, dan budaya kedua perusahaan retail tersebut wajar kalau kedua retail ini bersaing ketat untuk memenangkan pasar. Baru – baru ini Indomaret mendapatkan penghargaan dari Bupati Deli Serdang. DRS.H.Amri Tambunan atas partisipasinya dalam mensukseskan Program gerakan Deli Serdang membangun (GDSM) dan konsep cerdas. Penghargaan di serahkan oleh Camat Tanjung Morawa, Drs.H Hasbi kepada deputy Branch Manager PT Indomarco Prismatama cabang medan, Sukamto pada upacara HUR RI ke 65 di lapangan sepak bola Peston, Tanjung Morawa.
Indomaretpun memberikan kemudahan kepada konsumen – konsumennya dengan fasilitas T-Cash dan Indomaret card. Fasilitas T-Cash memungkinkan konsumen Indomaret  melekukan transaksi pembelian atau pembayaran secara digital dengan menggunakan ponsel di 4000 gerai Indomaret di Jawa, Bali, Lampung, dan Medan, dan untuk card ini Indomaret bekerja sama dengan bang mandiri sehingga Indomaret card dapat membantu para konsumen dalam hal melakukan pembelanjaan di gerai - gerai Indomaret, tanpa harus membawa uang tunai dan Indomaret card juga dapat di gunakan untuk melakukan pembayaran tagihan telepon rumah, listrik, SPBU, TV kabel, kredit kendaraan di Indomaret. Fasilitas – fasilitas ini di dilakukan oleh Indomaret hanya semata-mata untuk memberikan kenyamanan untuk para pelanggannya.
Sekian dari riset yang saya lakukan, semoga riset ini dapat membantu anda semua dalam menentukan pilihan yang terbaik untuk kenyamanan proses berbelanja kalian semua.

BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara. Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara. Seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun undian langsung. Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari.
PT Sumber Alfaria Trijaya, selaku pemegang brand Alfamart, merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Perusahaan retail yang berdiri pada 22 Juni 1999 ini membidik target konsumen dari kelompok middle-class (SES B & C).
Strategi pemasaran Alfamart memang layak mendapat ajungan jempol. Mereka berhasil memenangkan hati pelanggannya lewat dukungan TI dan penerapan strategi experiential marketing.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2008. Manajemen Retail. Bandung : Alfabeta.
Utami, Christina Widya. 2008. Manajemen Retail Strategi dan Implementasi Retail Modern. Jakarta : Salemba Empat.
Ramlan. Manajemen Ritel. Dikutip dari http://cepramlan.blogspot.com/2012/01/ makalah-manajemen-ritel.html. Diakses pada tanggal 25 November 2012.
Purubaya. Strategi Pemasaran Alfamart dalam Meraih Pangsa pasar di Dunia Usaha. Dikutip dari http://purubaya92.wordpress.com/2012/04/06/ strategi-pemasaran-alfamart-dalam-meraih-pangsa-pasar-di-dunia-usaha/. Diakses pada tanggal 25 November 2012.
                          . Strategi Pemasaran Indomaret dalam Menghadapi Persaingan.. dikutip dari http://lina48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/07/30/strategi-pemasaran-alfamart/. Diakses pada tanggal 25 November 2012.

judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
 judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
judul : perbandingan strategi pemasaran yang digunakan antara minimarket alfamart dengan indomart
website : syarifhidayat1992.blogspot.com

No comments:

Post a Comment